Selasa, 27 Mei 2014

TOKOH-TOKOH PENGANUT TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


 

1.        BEHAVIORISME
Para ahli yang mengembangkan teori ini antara lain E.L. Thorndike, Ivan Pavlov, B.F. Skinner, J.B. Watson, Clark Hull dan Edwin Guthire.
a.    Connectionism (S-R Bond) menurut Edward Lee Thorndike
Koneksionisme merupakan teori yang paling awal dari rumpun behaviorisme. Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain merupakan hubungan antara stimulus (perangsang) merupakan respon (jawaban, tanggapan, reaksi), diistilahkan S-R bond.
b.   Classical Conditioning oleh Ivan Pavlov
Teori pengkondisian klasik merupakan perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu perilaku atau respon terhadap sesuatu.
c.    Teori Belajar Menurut Edwin Guthri
Hukum belajar yang dihasilkan dari penyelidikannya adalah Law of Contiguity atau hukum hubungan. Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar.
d.   Teori Belajar Menurut Clark Hull
Clark Hull adalah seorang behavioris yang amat terpengaruh oleh toeri evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap betahan hidup (struggle for existence).
e.    Operant Conditioning Menurut B.F. Skinner
Teori ini dilandasi oleh adanya penguatan (reinforcement). Bedanya dengan teori pengondisian klasik dari Pavlov, kalau pada teori Pavlov yang diberi kondisi adalah stimulus (S)nya, maka pada teori operant conditioning yang diberi kondisi adalah respon (R)nya.
f.     Teori Belajar Sosial (Social Learning) Menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial disebut juga teori peembelajaran observasional, dikembangkan oleh Albert Bandur. Berbeda dengan para behavioris lain, Bandura memandang bahwa perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis terdapat stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat dari reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu snediri.



2.        Kognitivisme
a.   Teori Kognitif Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang padanan artinya bentuk atau konfigurasi. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu kesuluruhan yang terorganisasi, pandangan gestalt lebih menekankan kepada perilaku molar. Dimana perilaku molar adalah perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar.

b.   Teori belajar medan kognitif dari kurt lewin
Kurt Lewin mengembangkan teori belajar medan kognitif dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Belajar berlangsung sebagai akibat perubahan struktur kognitif.

c.    Teori perkembangan Kognitif Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif disebut pula teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan mental. Teori ini berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar yang dikemas dalam tahap-tahap perkembangan intelektual sejak lahir dsampai dewasa.

d.   Teori Discovery Learning dari Jerome S. Bruner
Jerome Seymour Bruner adalah imigran dari polandia yang dibesarkan di New York. Dasar dari teori Bruner adalah ungkapan Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif saat belajar dikelas. Konsepnya adalah belajar dengan menemukan (discovery learning), siswa mengorganisasikan bahan pelajaran yang dipelajarinya dengan suatu bentuk akhir yang sesuai dengan tingkat kemajuan berpikir anak.

e.    Teori Belajar dari Robert M.Gagne
Gagne menggabungkan ide-ide behaviorisme dan kognitivisme dalam pembelajar. Menuru Gagne, dalam pemebelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.

f.     Teori Belajar Bermakna dari David P. Ausubel
Ausubel mengawali teorinya dengan melakukan kritik terhadap teori pembelajaran menurut konsep neobehaviorisme, karya difokuskan kepada pembelajaran verbal.



3.        Konstruktivisme
a.   Teori Konstruktivisme Piaget
Teori Piaget berlandaskan gagasan bahwa perkembangan anak bermakna membangun struktur kognitivnya atau peta mentalnya atau konsep jejaring untuk memahami dan menanggapi pengalaman fisik dalam lingkungan disekelilingnya.

b.   Teori Konstruktivisme Sosial dari Vygotsky
Sebagai seseorang yang dianggap pionir dalam filosofi konstruktivisme, Vygotsky lebih suka menyatakan teori pembelajarannya sebagai pembelajaran kognisi sosial. Pembelajaran kognisi sosial menyakini bahwa kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan individu.













1 komentar: